gravatar

Di Inggris Galaxy S4 di kalahkan BLACKBERRY Q10

Samsung boleh saja menganggap
dirinya sebagai salah satu penguasa
di pasar smartphone di seluruh
dunia, tetapi rasanya perusahaan
asal Korea Selatan ini masih harus
mengakui keunggulan BlackBerry,
setidaknya di wilayah negara
Inggris.
Situs CrackBerry, Rabu (22/05/13),
telah merilis sebuah kabar yang
mengatakan bahwa penjualan
BlackBerry Q10 di negeri Ratu
Elizabeth telah menunjukkan hasil
yang di luar ekspektasi. Menurut
survey yang dilakukan oleh Seeking
Alpha, smartphone BlackBerry Q10
hingga saat ini berhasil
mengungguli saudara tuanya, yaitu
BlackBerry Z10. Hasil survey ini
juga secara langsung telah
menghapus anggapan kegagalan
Q10 saat dirilis pertama kali di
Inggris.
Bahkan menurut beberapa sumber,
Q10 justru berhasil mengungguli
Samsung Galaxy S4 (GS4) yang
notabene diklaim sebagai
smartphone tercanggih saat ini.
Saat dijual untuk pertama kalinya di
toko ritel Carphone Warehouse di
Selfridges, Q10 hanya
membutuhkan waktu sekitar 90
menit untuk terjual habis! Hal ini
bisa saja menjadi tanda bahwa
masyarakat pengguna perangkat
BlackBerry masih rindu dengan
fitur keyboard fisik, seperti yang
ada pada ponsel terdahulunya.
Namun, kesuksesan BlackBerry Q10
di Inggris bukanlah satu-satunya
ukuran untuk menilai keberhasilan
perangkat penerus Z10 ini secara
keseluruhan. Patut diingat, Q10
hingga saat ini masih dirilis secara
terbatas di negara-negara tertentu
dan baru akan diluncurkan pertama
kali di Amerika Serikat dalam
beberapa minggu ke depan.
Apakah BlackBerry Q10 di Inggris
juga akan menular ke negara-
negara lainnya? Kita tunggu saja
perkembangannya.

gravatar

Browser Opera di Android pesaing Google Crome

Persaingan di dunia perangkat
mobile tampaknya akan semakin
meluas dan akan semakin
melibatkan beberapa developer
terkemuka, khususnya para
pengembang aplikasi mobile
browser . Tiga bulan setelah merilis
versi beta, Opera for Android kini
telah siap untuk digunakan secara
massal dalam versi lengkap.
Langkah ini membuat Opera
menjadi penantang serius dari
Chrome, browser bawaan dari
Google Android.
Menurut kabar yang dirilis oleh The
Verge, Selasa (21/05/13), Opera for
Android memiliki fitur yang tidak
berbeda jauh dengan browser
Android lainnya. Satu hal yang
membuat perbedaan adalah
keberadaan fitur-fitur populer yang
biasa kita temui di Opera versi
desktop. Salah satunya adalah fitur
“Speed Dial” yang telah ada sejak
pertama kali Opera dirilis dalam
versi mobile dan “Off-Road” yang
membuat kalian terhubung dengan
internet lewat proxy.
Opera for Android sendiri telah
dilengkapi oleh fitur kompresi data,
sehingga kita bisa berselancar
di dunia maya dengan lebih cepat,
tanpa harus mengorbankan mobile
data . Fitur ini memang telah
diketahui oleh banyak pengguna
perangkat mobile, namun patut
diakui bahwa kompresi data adalah
salah satu faktor utama yang
membuat Opera menjadi populer di
mata para peselancar internet.
Fitur kompresi data juga sangat
populer di pasar negara
berkembang.

gravatar

Cara membaca huruf Braille di Android

Salah satu sesi yang menarik
perhatian dalam penyelenggaraan
Google I/O 2013 beberapa waktu
lalu adalah saat presentasi
"Enabling Blind and Low-Vision
Accessibility on Android" atau
"Mengaktifkan Aksebilitas Orang
Buta dan Lemah Dalam Penglihatan
di Android". Dimana sebelumnya,
iOS sudah terlebih dahulu terjun di
masalah yang sama.
Melihat hal tersebut, Android
sendiri telah membuat penambahan
untuk platform tersebut, yang
diharapkan bisa membuat
pengembang lebih mudah dalam
membuat aplikasi yang lebih
bersahabat bagi orang yang
memiliki kebutaan atau
kemampuan melihat yang rendah.
Pada dasarnya, para teknisi di
Google telah memangkas proses
menjadi lima langkah bagi
pengembang, sehingga
memungkinkan bagi Android untuk
menggunakan fitur aksesibilitas
yang memanfaatkan pantulan suara
(TalkBack) atau mengaktifkan
perangkat yang terhubung sehingga
sangat mungkin untuk memberikan
gambaran yang dapat dibaca oleh
orang buta menggunakan emulator
Braille (BrailleBack).
Menurut PhoneArena, Senin
(20/05/13), hal tersebut juga tidak
terlepas dari peran T.V. Raman
yang tak lain merupakan seorang
ilmuwan di Google. Bersama
dengan dua orang dari timnya,
Casey Burkhart dan Alan Viverette
dalam penyelenggaraan Google I/O
2013, mereka menguraikan fungsi
dan menjelaskan metode yang
dapat digunakan pengembang untuk
mengoptimalkan aplikasi ciptaan
mereka menggunakan alat bantu
aksebilitas Android.
TalkBack sendiri saat ini telah
menjadi bagian dari OS Android.
BrailleBack yang dilengkapi dengan
pengaturan untuk aksebilitas kini
sudah bisa unduh di market