Mengapa benua harus di pecah
Sekitar 300 hingga 200 juta tahun
silam, tujuh benua yang ada sekarang ini berasal
dari sebuah benua sangat luas. Benua itu disebut
'Pangea'. Beberapa bagian dari Pangea itu lalu
terangkat akibat pergerakan kerak bumi. Lalu
terpecah-pecah menjadi patahan atau sekarang
kita kenal lempeng tektonik.
Sejumlah benua terlihat saling berpasangan
antara satu dengan lainnya. Seperti permainan
puzzle yang pas jika dipasangkan. Misalnya,
kawasan pantai timur Amerika Selatan, bentuknya
cocok jika dipasangkan dengan pantai barat
Afrika.
Apa jadinya jika benua itu tidak terpecah dan
berpisah satu dengan lainnya? Tentu banyak hal
akan terjadi. Tapi yang hampir pasti, dunia ini
akan miskin perbedaan. Kurang beragam alias
homogen. Baik tumbuhan, binatang, termasuk
manusia.
Teori yang kni masih diyakini banyak orang adalah
nenek moyang spesies makhluk saat ini terbentuk
karena isolasi geografis. Karena 'keterbatasan'
akibat isolasi itu, secara perlahan tapi pasti
mengalami perubahan. Berevolusi menjadi sifat,
dan bentuk baru setelah melewati tantangan
alam.
Coba kita perhatikan, sebagai contoh, pulau
Madagaskar yang sekarang berada di timur Afrika.
Pulau luas ini adalah pecahan dari Pangea bagian
selatan pada 160 juta tahun yang lalu.
Menurut Conservation International, di pulau itu,
sekitar sembilan dari sepuluh jenis tumbuhan dan
mamalia yang hidup, berevolusi dan tidak
ditemukan di pulau manapun di atas planet ini.
Profesor ilmu bumi dari Universitas Ohio, Damian
Nance, mengatakan jika Pangea tak terpecah,
maka kondisi kehidupan di benua itu akan sangat
panas dan gersang. "Karena ukuran Pangea
sangat luas, awan basah akan hilang sebelum
mencapai jarak yang jauh,
Pangea yang belum terpecah itu, bergerak
menjauhi kutub akibat rotasi bumi. Sehingga,
benua itu terpusat di sekitar ekuator, bagian
planet paling panas. Pada iklim seperti itulah,
reptil dapat hidup dengan baik. Misalnya
dinosaurus, hidup dengan baik saat benua masih
menyatu secara luas.
silahkan beri saran buat kemajuan blog ini